Minggu, 23 Juli 2017

Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan

Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan - Di sekitar tempat tinggal Anda, hidup berbagai jenis jamur. Bahkan, tanpa Anda sadari, mungkin ada jamur yang tumbuh di tubuh Anda.

Beraneka jenis jamur pun bisa dikonsumsi, misalnya, jamur kuping dan jamur merang. Jamur-jamur tersebut bisa dijadikan sop jamur atau beraneka masakan yang lezat. Selain itu, jamur juga banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat obat.

Pelajari Juga: Protista Mirip Jamur

Selain bisa dimakan, ada juga jamur yang tidak bisa dimakan, bahkan beracun. Dari contoh di atas, bisa dikatakan bahwa ada jamur yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Jamur yang merugikan ini terutama adalah jamur-jamur yang bisa menyerang manusia dan tanaman pertanian. Pernahkah Anda melihat orang yang terkena panu atau kadas?

Untuk lebih jelasnya, marilah kita pelajari tentang jamur, perkembangbiakannya, dan peran jamur dalam kehidupan manusia.

1. Pengertian Jamur dan Ciri-cirinya

Jamur merupakan makhluk hidup yang sudah mempunyai membran inti (eukariot), namun tidak bisa membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.

Jamur ada yang bersel satu, namun umumnya bersel banyak. Struktur tubuh jamur bersel banyak terdiri atas miselium dan spora. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Pada jamur tempe dan jamur oncom, hifa-hifa ini terlihat seperti kapas. Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen (hifa).

Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, namun ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, jamur dibedakan menjadi jamur saprofit dan jamur parasit. Jamur saprofit banyak ditemukan di atas tanah, kayu lapuk, dan bangkai hewan, seperti, jamur kuping, jamur merang, dan jamur kayu.

Sementara itu, jamur parasit bisa ditemukan menempel pada kulit manusia, seperti, jamur panu.

Contoh jamur bersel satu adalah jamur ragi (Saccharomyces cerevisiae) dan jamur bersel banyak adalah jamur penisilin (Penicillium notatum), jamur tempe (Rhizopus oryzae), dan jamur merang (Volvariella volvacea).

Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan
Saccharomyces cerevisiae
Bentuk dan ukuran jamur sangat bervariasi, ada yang berbentuk seperti lembaran, seperti jamur kuping, dan ada yang berbentuk seperti payung, seperti jamur merang.

B. Reproduksi Jamur
Jamur bisa berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual.

Perkembangan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan sel (fragmentasi) dan pembentukan spora. Pembentukan spora berfungsi untuk menyebarkan spesies dalam jumlah besar.

Spora jamur dibedakan menjadi dua, yaitu spora aseksual dan spora seksual. Spora aseksual membelah secara mitosis dan spora seksual membelah secara meiosis. Contoh spora aseksual adalah zoospora, endospora, dan konidia.

Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua sel inti yaitu melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium menyebabkan terjadinya Singami, yaitu penyatuan sel dari dua individu.

Singami terjadi dalam tiga tahap, yaitu plasmogami, kariogami, dan meiosis. Pada tahap plasmogami, terjadi penyatuan dua protoplas membentuk sel yang mengandung dua inti yang tidak menyatukan diri selama pembelahan sel (stadium dikariot). Pada saat bersamaan, terjadi pula pembelahan inti bersama. Setelah pembentukan benda buah, terjadilah peleburan sel haploid (kariogami) inti zigot yang diploid. Setelah ini, baru terjadi meiosis, yaitu pembelahan sel dan pengurangan jumlah kromosom menjadi haploid kembali.

Beberapa jenis spora seksual adalah askospora, basidiospora, zigospora, dan oospora.

Perkawinan jamur Ascomycota menghasilkan askospora. Basidiospora adalah spora yang dihasilkan oleh jamur Basidiomycota. Askospora terbisa di dalam askus dan berjumlah 8 spora, sedangkan basidiospora terbisa di dalam basidium dan berjumlah 4 spora.

3. Klasifikasi Jamur

Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur bisa dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Myxomycota danOomycota termasuk dalam kingdom Protista.

1. Zygomycot
Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung. Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a. biasa hidup sebagai saprofit
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh

c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak mempunyai zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana;

d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru;

e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya, gametangium mengadakan kopulasi.

Pelajari juga: Protista Mirip Hewan

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut.
a. Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, seperti, kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Apabila sporangium sudah matang, akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.

b. Murcor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terbisa dalam ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

c. Rhizopus sp., yang terbisa pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu, ia berperan dalam pembuatan tempe dan oncom putih. Jamur tempe mem- punyai hifa yang berguna untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga bisa tumbuh di tempat-tempat yang lembap.

Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan
Rhizopus sp
Apabila jamur Zygomycota mempunyai hifa yang tidak bersekat seperti pipa, jamur sejati (Eumycota yang terdiri dari Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota) mempunyai hifa yang bersekat- sekat. Dinding sel terdiri atas kitin dan bisa hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.

2. Ascomycota
Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora melalui beberapa tahap, yaitu:
a. perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina

b. bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis

c. bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami

d. kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas.

Perkembangbiakan secara aseksual bisa dilakukan dengan pembentukan konidium, fragmentasi, dan pertunasan.

Kelompok jamur ini bisa ditemui di permukaan roti, nasi, dan makanan yang sudah basi. Warnanya merah, cokelat, atau hijau.

Contoh jamur Ascomycota yang hidup sebagai saprofit, antara lain, Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom). Contoh jamur yang tumbuh sebagai parasit adalah jamur Saccharomycosis yang menyerang pada epitel mulut anak- anak. Jamur bisa bersimbiosis dengan ganggang hijau membentuk Lichenes (lumut kerak).

a. Saccharomycota
Saccharomycota dianggap sebagai penjelmaan dari Endomycota. Jamur ini hidup sebagai saprofit dan sering dimanfaatkan untuk pembuatan kue, tapai, alkohol, roti, atau bit, bersifat uniseluler, sel berbentuk bulat, tidak berhifa, dan berkembang biak dengan pertunasan. Sebagian ada yang tumbuh di makanan tertentu yang mempunyai hifa, namun tidak tetap dan terputus-putus menjadi sel yang terpisah-pisah. Dinding selnya mengandung fosfor glikoprotein.

Ragi atau Sacharomyces cereviceae dimanfaatkan untuk mengembangkan adonan roti dan pembuatan alkohol. Ragi dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena pembiakan seksualnya dilakukan dengan membentuk askospora. Apabila keadaan lingkungan memungkinkan untuk tumbuh, ragi berkembang biak secara aseksual dengan membentuk tunas, kemudian tunas ini memisahkan diri. Sering kali tunas tersebut tetap melekat pada induk dan bertunas lagi sehingga membentuk koloni.

Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan
Sacharomyces cereviceae
Pada perkembangbiakan seksual, dinding sel ragi berfungsi sebagai askus. Inti selnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 4 sel haploid yang akan berkembang menjadi askospora.

Setelah askospora keluar dari askus, masing-masing akan bertunas dan membentuk askospora baru. Selanjutnya, terjadi peleburan antara dua askospora baru membentuk sel ragi yang diploid (2n).

Saccharomyces yang dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung gula bisa menyebabkan pengkhamiran, yaitu perubahan gula menjadi alkohol. Sel-sel khamir yang mengendap pada pembuatan bir disebut faex medicinalis dan berguna dalam pembuatan vitamin B-kompleks. Saccharomyces cereviciae (khamir roti) dan alkohol (khamir bir) berguna untuk pembuatan roti atau alkohol. Saccharomyces tuac bisa mengubah nira menjadi tuak. Saccharomyces ellipsoideus adalah khamir yang bisa mengubah cairan buah anggur menjadi minuman anggur.

b. Penicillium sp
Penicillium sp. merupakan jamur yang berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidium yang berada di ujung hifa. Setiap konidium akan tumbuh menjadi jamur baru. Konidium berwarna kehijauan dan bisa hidup di makanan, roti, buah-buahan busuk, kain, atau kulit.

Penicillium sp
Penicillium caseicolum bisa memberi citarasa yang khas untuk keju rokefort dan kamembert, sedangkan Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum adalah pembuat penisilin karena bersifat racun yang bisa menghasilkan zat mematikan, yaitu antibiotika. Sekarang ini antibiotika banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi mikroba pada manusia. Pemakaian penisilin harus sesuai dengan anjuran dokter. Apabila tidak (berlebihan), pasien akan mengalami kekebalan.

c. Neurospora crassa
Neurospora crassa merupakan jamur yang dimanfaatkan untuk pembuatan oncom. Jamur ini berwarna oranye dan sering tumbuh di kayu yang telah terbakar.

3. Basidiomycot
Ciri jamur Basidiomycota adalah mempunyai basidium. Kelompok jamur ini dikenal karena tubuh buahnya tampak jelas di permukaan tanah atau substrat lainnya. Tubuh buah bentuknya bermacam-macam, ada yang seperti payung, bola atau papan. seperti, jamur merang (Volvariella volvacea) dengan tubuh buah berbentuk payung. Secara umum, tubuh buah mempunyai 4 bagian, yaitu tangkai tubuh buah (stipe), tudung (pileus), volva, dan bilah (lamella).

Basidiomycota
Stipe merupakan suatu massa miselium yang tumbuh tegak. Pileus merupakan bagian yang ditopang oleh stipe. Saat muda, pileus dibungkus oleh selaput yang disebut velum universale yang akan pecah menjelang dewasa. Volva adalah sisa pembungkus yang terbisa di dasar tangkai. Lamella merupakan bagian bawah dari tudung, berbentuk helaian, dan tersusun atas lembaran.

Tubuh buahnya disebut basidiokarp, terdiri atas jalinan hifa bersekat dan dikariotik (setiap sel intinya berpasangan). Pada saat pembentukan basidiospora, ujung-ujung hifa menggembung membentuk basidium yang di dalamnya terjadi peleburan dua inti haploid menjadi satu inti diploid, disusul dengan pembelahan meiosis yang menghasilkan 4 inti haploid. 
Selanjutnya, basidium membentuk empat tonjolan (sterigmata) yang berisi protoplasma dan keempat inti haploid tadi masing-masing akan mengisi tiap tonjolan dan terbentuk empat buah basidiospora haploid. Agar lebih jelas, pelajari gambar pembentukan basidiospora berikut ini! Perkembangbiakan aseksual Basidiomycotina dilakukan dengan pembentukan konidia dan secara seksual dengan konjugasi. Pertemuan dua hifa berbeda, hifa (+) dan hifa (–), terjadi di dalam tanah, menghasilkan hifa dikariotik yang dengan cepat tumbuh menjadi tubuh buah (basidiokarp). 
Perkembangan basidiokarp terjadi di atas permukaan tanah sampai dengan dihasilkannya basidiospora. Pembentukan basidiospora terjadi di dalam basidium yang terletak di permukaan bawah tudung basidiokarp. Apabila kita bandingkan daur hidup Ascomycotina dengan dengan daur hidup Basidiomycotina, manakah yang masa dikariotiknya lebih panjang?

Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut dengan basidium. Bentuk jamurnya ada yang seperti payung dan seperti kuping. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang bisa dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup di kayu lapuk, bisa dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) bisa dimakan; jamur api yang bisa merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; serta jamur upas (Corticum salmonella) yang hidup parasit di batang pohon karet atau buah.

4. Jamur Deuteromycetes
Jamur Deuteromycetes adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya. Tidak ditemukan askus maupun basidium sehingga tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota atau Basidiumycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfeksi).

Jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi banyak yang menimbulkan penyakit, seperti, jamur Helminthosporium oryzae, bisa merusak kecambah, terutama menyerang buah dan menimbulkan noda- noda hitam pada daun inang; Sclerotium rolfsii merupakan penyakit busuk pada berbagai tanaman. Jenis jamur dalam kelompok ini yang menguntungkan adalah jamur oncom (Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila).

4. Peranan jamur dalam kehidupan manusia

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan antara lain, sebagai berikut.
a. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.
b. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
c. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
d. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.
e. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

Sementara itu, jamur yang merugikan, antara lain, sebagai berikut.
a. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru- paru manusia.
b. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
c. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

5. Simbiosis Jamur
Jamur bisa bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, seperti ganggang hijau. Simbiosis ini biasa disebut dengan lumut kerak. Selain lumut kerak, simbiosis jamur pun bisa menghasilkan Mikoriza.

1. Lumut Kerak (Lichenes)
Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang.

a. Ciri-Ciri Lumut Kerak
Lumut kerak hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah, terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain  itu, lumut kerak bisa hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di gunung-gunung yang tinggi.

Lumut kerak bisa berperan dalam pembentukan tanah dan menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga sebagai tumbuhan perintis.

Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.

Lumut kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia.

Dari simbiosis ini, jamur memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof bisa menyediakan air, mineral, dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak ini juga bisa mengikat nitrogen udara.


b. Reproduksi Lumut Kerak
Reproduksi lumut kerak secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi. Pelepasan potongan lumut kerak di tempat yang sesuai bisa tumbuh menjadi tumbuhan lumut kerak baru. Selain itu, reproduksi aseksual bisa dilakukan dengan jatuhnya soredia (sel ganggang yang terbungkus hifa dan berwarna putih) di tempat yang sesuai maka sel tersebut akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.

Reproduksi seksual lumut kerak dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup. Jamur dan ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi simbiosis lagi dan akan tumbuh lumut kerak baru.

c. Peran Lumut Kerak bagi Kehidupan Manusia
Lumut kerak bisa dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, indikator pencemaran udara, pigmennya bisa digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH, dan di daerah batu-batuan lumut kerak bisa melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.

2. Mikoriza

Mikoriza adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Beberapa anggota jamur Zygomycota, Ascomycota, dan Basidiomycota ada yang menjadi anggota Mikoriza. Simbiosis antara jamur dan akar tanaman ini merupakan simbiosis mutualisme. Jamur diuntungkan karena menbisa zat organik, sedangkan tanaman menbisakan air dan unsur hara. Keduanya saling bergantung. Jika salah satu mati, yang lain tidak bisa  hidup.

Mikoriza terbagi menjadi dua golongan, yaitu endomikoriza dan ektomikoriza. Endomikoriza adalah Mikoriza yang hifa jamurnya menembus akar hingga masuk jaringan kortek, misalnya, jamur yang hidup pada akar sayuran. Ektomikoriza adalah Mikoriza yang hifanya hanya hidup di daerah permukaan akar, yaitu pada jaringan epidermis, misalnya, pada kulit akar pinus.

Kesimpulan
1. Ciri-ciri jamur adalah sebagai berikut.
a. Jamur sudah mempunyai membran inti (eukariot), tetapi tidak bisa membuat makanan sendiri karena tidak mengandung klorofil. Jamur memperoleh makanan dari lingkungan di sekitarnya.

b. Jamur bersel banyak (multiseluler) terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Cabang dari hifa disebut dengan miselium yang berfungsi menyerap makanan dari substratnya. Hifa jamur ada yang bersekat dan tiap sekat mengandung satu sel, tetapi ada juga yang tidak bersekat dengan banyak inti sel.

c. Jamur ada yang bersifat saprofit dan ada yang bersifat parasit.

d. Jamur bisa berkembang secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh jamur yang bersel tunggal (uniseluler), yaitu dengan pertunasan dan pemutusan hifa (fragmentasi). Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan membentuk askus spora.

e. Dalam klasifikasi lima kingdom, jamur bisa dibedakan menjadi divisi Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota, sedangkan divisi Myxomycota dan Oomycota termasuk dalam kingdom Protista.

2. a. Zygomycota adalah jamur pembentuk zigospora.
b. Biasanya hidup sebagai saprofit.

c. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.

d. Dinding sel Zygomycota terdiri atas kitin. Tidak mempunyai zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar ke mana-mana.

e. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah, sedangkan perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan hifa jantan.

f. Contoh Zygomycota adalah Rhizopus sp., Murcor javanicus, dan Murcor mucedo.

3. a. Jamur sejati (Eumycota)  terdiri atas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota yang mempunyai hifa yang bersekat-sekat, dinding sel terdiri atas kitin, bisa hidup sebagai saprofit, parasit, atau bersimbiosis.

b. Ascomycota adalah kelompok jamur yang berkembang biak dengan membentuk spora di dalam selnya yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri Ascomycota.

c. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan pembentukan askospora ini melalui beberapa tahap, yaitu kopulasi, plasmolisis, dan kariogami.

d. Contoh Ascomycota adalah Saccharomyces cereviciae (khamir bir, roti, dan alkohol), Saccharomyces tuac (khamir tuak), Saccharomyces ellipsoideus (khamir anggur), Penicillium sp. (makanan dan roti busuk), dan Neurospora crassa (pembuatan oncom).

4. a. Basidiomycota merupakan kelompok jamur yang pembentukan sporanya terjadi di atas sel yang disebut basidium.

b. Basidium terdiri dari beberapa sel yang masing-masing mem- bentuk satu basidiospora.

c. Jamur kelompok ini bisa berkembang biak secara aseksual dengan membentuk konidium dan berkembang biak secara seksual dengan membentuk spora basidium.

d. Contoh jamur yang termasuk dalam Basidiomycota adalah jamur merang (Volvariella volvacea) yang bisa dimakan dan dikembangkan; jamur kuping (Auricularia polytricha) yang hidup dikayu lapuk, bisa dimakan dan dikembangkan; jamur tiram (Pleurotes) bisa dimakan; jamur api yang bisa merusak tanaman tebu; jamur beracun (Amanita phalloides) berwarna putih dan merah, hidup di tanah; jamur upas (Corticum salmonella).

5. a. Jamur Deuteromycota adalah jamur yang berkembang biak dengan konidia dan belum diketahui tahap seksualnya.

b. Tidak termasuk dalam kelas jamur Ascomycota dan Basidiomycota. Oleh karena itu, jamur ini merupakan jamur yang tidak sempurna (jamur imperfecti).

c. Jamur-jamur yang tergolong pada jamur imperfeksi ini banyak yang menimbulkan penyakit, seperti jamur Helminthosporium oryzae, Sclerotium rolfsii, dan Monilia sitophila atau sekarang bernama Neurospora sitophila.

6. a. Lumut kerak tersusun atas simbiosis lumut dan ganggang.
b. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme dengan lumut disebut gonidium.
c. Ada yang bersel satu dan ada yang berkoloni.

d. Umumnya gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), misalnya, Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta), misalnya, Cystococcus dan Trentepohlia.

e. Jamur memperoleh makanan fotosintesis ganggang hijau (autotrof), sedangkan jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral, melakukan pertukaran gas, dan melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak juga dapat mengikat nitrogen udara.

f. Reproduksi aseksual lumut kerak dilakukan dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual dilakukan oleh tiap-tiap makhluk hidup tersebut. Jamur ataupun ganggang melakukan reproduksi seksual sendiri-sendiri. Jika spora jamur jatuh di atas ganggang, kemungkinan akan terjadi lagi simbiosis dan akan tumbuh lumut kerak baru.

g. Lumut kerak dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pembuat obat, penambah rasa dan aroma, serta indikator pencemaran udara. Pigmennya dapat digunakan sebagai bahan kertas lakmus celup atau indikator pH. Di daerah batu-batuan, lumut kerak dapat melapukkan batuan sebagai awal pembentukan tanah.

Nah Jamur : Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi dan Peranan semoga bermanfaat

2 komentar

thanks banget infonya,, membantu sekali
jangan lupa liat lihat link kami di http://idblackwalet.com

terimakasih mbak rahma, sudag membaca pengertian jamur dan ciri-cirinya


EmoticonEmoticon