Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Gambar dan Contohnya - Gambar di bawah tersebut menunjukkan berbagai kelompok makhluk hidup mulai dari makhluk hidup bersel satu seperti bakteri sampai pada makhluk hidup tingkat tinggi. Allah menciptakan makhluk hidup di muka bumi ini dalam bentuk yang beraneka ragam.
Masing-masing mempunyai ciri tersendiri yang membedakannya antara satu dengan yang lain. Coba Anda perhatikan, adakah makhluk ciptaan Allah yang sama persis tanpa adanya sedikit pun perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya?
Begitu beragamnya makhluk hidup ciptaan Allah tersebut sehingga perlu adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli biologi kemudian menemukan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup tersebut berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya yang kemudian dikenal dengan klasifikasi.
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup dalam takson melalui pencarian keseragaman atau persamaan dalam keanekaragaman. Makhluk hidup yang diklasifikasikan dalam satu kelompok atau takson tertentu mempunyai persamaan-persamaan sifat dan/atau ciri-ciri. Demikian juga sebaliknya, makhluk hidup dalam kelompok atau takson yang berbeda akan mempunyai perbedaan-perbedaan sifat dan/atau ciri-ciri.
Coba Anda bayangkan apabila makhluk hidup di alam ini tidak diklasifikasikan. Apakah Anda bisa membedakan kelompok hewan dan tumbuhan dengan mudah?
Bagaimana caranya apabila Anda ingin mengelompokkan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar Anda? Dari mana memulainya? Semua akan kita pelajari pada artikel ini.
Begitu beragamnya makhluk hidup ciptaan Allah tersebut sehingga perlu adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli biologi kemudian menemukan suatu cara untuk mengelompokkan makhluk hidup tersebut berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya yang kemudian dikenal dengan klasifikasi.
Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup Beserta Gambar dan Contohnya |
Coba Anda bayangkan apabila makhluk hidup di alam ini tidak diklasifikasikan. Apakah Anda bisa membedakan kelompok hewan dan tumbuhan dengan mudah?
Bagaimana caranya apabila Anda ingin mengelompokkan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar Anda? Dari mana memulainya? Semua akan kita pelajari pada artikel ini.
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Perhatikan Gambar dibawah, Gambar tersebut menunjukkan suasana di dalam perpustakaan dengan buku-buku yang tertata rapi sesuai dengan nomor dan kelompok bidangnya.
Pernahkah Anda berkunjung ke perpustakaan? Bagaimana cara Anda mencari buku yang Anda butuhkan? Apakah buku-buku tersebut telah bernomor dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan isi bukunya? Sulitkah Anda menemukan buku yang Anda cari? Mengapa buku-buku tersebut diberi nomor dan disusun sesuai dengan kelompoknya?
Pemberian nomor dan pengelompokan buku-buku sesuai dengan bidangnya tersebut bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari buku yang dibutuhkan. Misalnya, Anda ingin mencari buku biologi maka Anda bisa menemukannya di rak bagian ”IPA”. Bagaimana apabila buku-buku tersebut tidak diberi nomor dan belum dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidangnya? Anda pasti kesulitan untuk menemukan buku yang Anda butuhkan tersebut.
Seperti halnya buku di dalam perpustakaan tadi. Perbedaan dan persamaan ciri-ciri makhluk hidup menimbulkan adanya keanekaragaman makhluk hidup. Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan tingkah laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup atau klasifikasi makhluk hidup.
bisa dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
Manfaat klasifikasi adalah untuk memahami jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.
Setelah Anda memahami tujuan dan manfaat klasifikasi, Anda pasti akan bertanya bagaimana proses pengklasifikasiannya? Apa juga yang menjadi dasar klasifikasinya?
Pernahkah Anda berkunjung ke perpustakaan? Bagaimana cara Anda mencari buku yang Anda butuhkan? Apakah buku-buku tersebut telah bernomor dan dikelompok-kelompokkan sesuai dengan isi bukunya? Sulitkah Anda menemukan buku yang Anda cari? Mengapa buku-buku tersebut diberi nomor dan disusun sesuai dengan kelompoknya?
Pemberian nomor dan pengelompokan buku-buku sesuai dengan bidangnya tersebut bertujuan untuk memudahkan pengunjung dalam mencari buku yang dibutuhkan. Misalnya, Anda ingin mencari buku biologi maka Anda bisa menemukannya di rak bagian ”IPA”. Bagaimana apabila buku-buku tersebut tidak diberi nomor dan belum dikelompok-kelompokkan sesuai dengan bidangnya? Anda pasti kesulitan untuk menemukan buku yang Anda butuhkan tersebut.
Seperti halnya buku di dalam perpustakaan tadi. Perbedaan dan persamaan ciri-ciri makhluk hidup menimbulkan adanya keanekaragaman makhluk hidup. Tiap-tiap makhluk hidup mempunyai keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, kebiasaan hidup, tempat hidup, dan tingkah laku yang berbeda-beda. Dengan adanya begitu banyak keanekaragaman makhluk hidup, perlu dicari cara yang tepat untuk mempelajarinya. Caranya adalah dengan pengelompokan makhluk hidup atau klasifikasi makhluk hidup.
bisa dikatakan bahwa klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.
Manfaat klasifikasi adalah untuk memahami jenis-jenis makhluk hidup dan hubungan antarmakhluk hidup sehingga menjadi lebih mudah diketahui kekerabatan antarmakhluk hidup yang beraneka ragam.
Setelah Anda memahami tujuan dan manfaat klasifikasi, Anda pasti akan bertanya bagaimana proses pengklasifikasiannya? Apa juga yang menjadi dasar klasifikasinya?
Proses Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis hewan atau tumbuhan ke dalam golongan-golongan tertentu. Golongan-golongan ini disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya (hierarkinya), yaitu mulai dari yang lebih kecil tingkatannya hingga ke tingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup ke dalam golongannya disebut taksonomi atau sistematik.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang bisa diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang mempunyai persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian bisa dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya mempunyai banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.
Itulah sebabnya taksonomi disebut juga sistematik.
Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup? Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas. Metode yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem sebagai berikut.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun perbedaan yang bisa diamati. Mencandra berarti mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi nama.
Selanjutnya, makhluk hidup yang mempunyai persamaan ciri dikelompokkan ke dalam satu kelompok yang disebut takson. Dengan cara demikian bisa dibentuk banyak takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya mempunyai banyak persamaan ciri. Kemudian, tiap-tiap takson tersebut ditempatkan pada tempatnya (posisinya) sesuai dengan tingkatannya.
Langkah-langkah pembentukan takson mengikuti sistem tertentu.
Itulah sebabnya taksonomi disebut juga sistematik.
Apakah yang menjadi dasar dalam klasifikasi makhluk hidup? Makhluk hidup dikelompokkan ke dalam suatu sistem klasifikasi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Ada dua metode klasifikasi makhluk hidup. Tiap-tiap metode mempunyai dasar yang jelas. Metode yang pertama adalah metode empiris. Pada metode ini, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan alfabet, tanpa melihat sifat atau ciri yang dimilikinya serta tanpa melihat hubungan satu dengan lainnya.
Metode yang kedua adalah metode rasional. Menurut metode rasional, makhluk hidup dikelompokkan atas dasar hubungan yang jelas dari sifat atau ciri yang ada. Metode ini dibedakan menjadi tiga sistem sebagai berikut.
1. Sistem praktis, yaitu makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang berguna. Misalnya, persamaan ciri bisa dimakan atau tidak, bisa digunakan untuk obat atau tidak, menghasilkan buah atau tidak, serta menghasilkan serat atau tidak. Penganut sistem ini antara lain SSStt... Augussstine (abad ke-4 SM).
2. Sistem artifisial, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya, ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini, di antaranya, Aristoteles dan Theophrratus (370 SM). Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi dua golongan, yaitu hewan dan tumbuhan.
Selanjutnya, hewan dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan persamaan ciri habitat, misalnya, habitat air, darat, dan udara. Berdasarkan ciri ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan pohon, perdu, dan tumbuhan semak. Aristoteles juga mengelompokkan hewan atas dasar warna darahnya, yaitu hewan yang berdarah merah dan hewan yang tidak berdarah. Dengan demikian, ia telah mengenal kurang lebih 1.000 jenis makhluk hidup dan struktur dalamnya.
3. Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpenbisa bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang berbeda. Oleh karena itu, apabila sejumlah makhluk hidup mempunyai sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus bisa mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
Gambar dibawah adalah Berbagai hewan bertulang belakang, seperti (a) burung unta, (b) ikan, (c) ular, (d) kambing, (e) sapi, dan (f) kuda mempunyai kesamaan ciri morfologi. Pada sistem natural, persamaan ciri morfologi bisa dijadikan dasar klasifikasi. (Sumber: Majalah Trubus, Maret – Mei 2006).
3. Sistem natural, yaitu sistem yang mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan struktur tubuh internal (anatomi). Penganut sistem ini, di antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpenbisa bahwa setiap tipe makhluk hidup mempunyai bentuk spesies yang berbeda. Oleh karena itu, apabila sejumlah makhluk hidup mempunyai sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus bisa mengenal 10.000 jenis tanaman dan 4.000 jenis hewan.
Gambar dibawah adalah Berbagai hewan bertulang belakang, seperti (a) burung unta, (b) ikan, (c) ular, (d) kambing, (e) sapi, dan (f) kuda mempunyai kesamaan ciri morfologi. Pada sistem natural, persamaan ciri morfologi bisa dijadikan dasar klasifikasi. (Sumber: Majalah Trubus, Maret – Mei 2006).
4. Sistem modern, yaitu sistem mengklasifikasikan makhluk hidup pada taksonomi modern berdasarkan penbisa Linnnaeus, tetapi lebih dikembangkan sehingga mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. persamaan struktur tubuh bisa diketahui secara eksternal dan internal;
b. menggunakan biokimia perbandingan. Misalnya, hewan Limu- lus polyphemus, dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus dimasukkan ke dalam golongan laba-laba;
c. berdasarkan genetika modern. Gen dipergunakan juga untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan gen menunjukkan adanya kekerabatan.
Setelah memahami berbagai macam metode dan dasar dari klasifikasi makhluk hidup, supaya lebih jelas, akan kita ulang sedikit tentang langkah-langkah klasifikasi. Langkah-langkah klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi objek berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan yang sama jenis atau spesiesnya;
2. setelah kelompok spesies terbentuk, bisa dibentuk kelompok- kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
a. Dua atau lebih spesies dengan ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson genus. Genus mempunyai kesamaan ciri, yaitu pada struktur alat reproduksinya yang sama.
b. Sebagian genus yang mempunyai ciri-ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson famili.
c. Sebagian famili dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson ordo.
d. Sebagian ordo dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk mem- bentuk takson kelas.
e. Sebagian kelas dengan ciri tertentu dikelompokkan untuk membentuk takson filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan).
Dengan cara tersebut terbentuk urutan hierarki atau tingkatan klasifikasi makhluk hidup. Urutan klasifikasi dari tingkatan yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan); 5. famili (suku);
2. divisio atau filum; 6. genus (marga);
3. kelas; 7. spesies (jenis). 4. ordo (bangsa);
Mengingat keperluannya, kadang-kadang di antara dua tingkatan terbisa sub-sub, seperti subkingdom, subfilum, subordo, dan subspesies. Demikian juga di bawah kelompok spesies masih ditempatkan kelompok varietas dan di bawah varietas terbisa strain. Semakin ke atas urutan tingkatan klasifikasi, hubungan kekerabatan makhluk hidup semakin kurang jelas, sedangkan semakin ke bawah hubungan kekerabatannya semakin dekat.
EmoticonEmoticon