Keanekaragaman Hayati di Indonesia - Keanekaragaman hayati Indonesia terbagai menjadi tiga kategori, yaitu keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya, berdasarkan ekosistem perairannya, dan berdasarkan penyebarannya.
1. Keanekaragaman Hayati di Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena banyak terdapat di antara 23½0 LU dan 23½0 LS, ciri ciri daerah tropis antara lain mempunyai temperatur udara cukup tinggi, yaitu 26 0C - 28 0C, curah hujan pun cukup tinggi, yaitu 700-7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia mempunyai jumlah keragaman yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Hewan mamalia menduduki peringkat pertama di dunia hampir mencapai 515 jenis, 125 jenis diantaranya endemik, artinya tidak diketemukan di daerah lain. Peringkat kedua diduduki oleh kupu-kupu mencakup 151 jenis. Reptil menduduki peringkat tiga dunia, lebih dari 600 jenis. Sedangkan, burung menduduki peringkat keempat yang mencapai 1519 jenis dan 420 jenis bersifat endemik. Peringkat kelima diduduki oleh amfibi mencakup hampir 270 jenis.
Secara Astronomis, Indonesia terletak pada 60 LU - 110 LS dan 950 BT - 1410 BT. Artinya, Indonesia terletak di daerah iklim tropis karena banyak terdapat di antara 23½0 LU dan 23½0 LS, ciri ciri daerah tropis antara lain mempunyai temperatur udara cukup tinggi, yaitu 26 0C - 28 0C, curah hujan pun cukup tinggi, yaitu 700-7.000 mm/tahun dan tanahnya subur karena proses pelapukan batuan cukup cepat. Untuk kekayaan hewan, Indonesia mempunyai jumlah keragaman yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Hewan mamalia menduduki peringkat pertama di dunia hampir mencapai 515 jenis, 125 jenis diantaranya endemik, artinya tidak diketemukan di daerah lain. Peringkat kedua diduduki oleh kupu-kupu mencakup 151 jenis. Reptil menduduki peringkat tiga dunia, lebih dari 600 jenis. Sedangkan, burung menduduki peringkat keempat yang mencapai 1519 jenis dan 420 jenis bersifat endemik. Peringkat kelima diduduki oleh amfibi mencakup hampir 270 jenis.
Keanekaragaman Hayati di Indonesia |
Macam-macam tumbuhan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Kayu ramin (Gonystylus bancanus) banyak terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan dan Maluku.
b. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) banyak terdapat di Jambi, Pulau Sumatra.
c. Rafflesia arnoldii banyak terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
d. Matoa (Pometia pinnata) banyak terdapat di daerah Papua.
e. Meranti (Shorea sp), Keruwing (Dipterocarpus sp) dan Rotan (Liana sp) banyak banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan.
f. Durian (Durio zibethinus), Mangga (Mangifera indica), Sukun (Arthocarpus communis) banyak banyak terdapat di hutan pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
g. Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara.
h. Sawo kecik (Manilkara kauki) banyak terdapat di pulau Jawa.
i. Kepuh (Sterculia foetida) banyak terdapat di Pulau Jawa.
Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon.
b. Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo.
c. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi.
d. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera.
e. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan.
f. Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.
g. Macan Kumbang (Panthera pardus) dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ada di Pulau Jawa dan Sumatera.
h. Penyu Hijau (Chelonia mydas) ada di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.
i. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di pulau Bali.
j. Gajah (Elephas maximus) banyak terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
2. Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan penyebarannya (Biogeografi)
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Garis Wallace dan garis Webber membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian
a. Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Paleartik mencakup daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia mencakup daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
3) Oriental mencakup daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia mencakup daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas mencakup hewan yang berkantung, seperti kanguru.
5) Neortik mencakup daerah Amerika Utara, hewan yang khas mencakup, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik mencakup daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas mencakup kera dan tapir.
Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di daerah biografi benua Australia.
b. Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50C.
Macam-macam vegetasi dan ciri cirinya sebagai berikut.
1) Tundra mempunyai ciri ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan banyak terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
2) Taiga mempunyai ciri ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan banyak terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim) mempunyai ciri ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. banyak terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
4) Padang rumput mempunyai ciri ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae). banyak terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
5) Vegetasi gurun mempunyai ciri ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). banyak terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)
6) Sabana mempunyai ciri ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. banyak terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia.
7) Hutan hujan tropis mempunyai ciri ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, banyak terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). banyak terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.
8) Hutan bakau mempunyai ciri ciri vegetasi yang mempunyai akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). banyak terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut mempunyai ciri ciri vegetasi tumbuhan lumut dan banyak terdapat di daerah pegunungan.
Semua suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia. Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih terbatas maka belum semuanya dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang menunggu untuk dipelajari.
Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai 12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia. Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jumlah yang ada di dunia.
Sebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah terkaya adalah daerah hutan hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas 10.000 jenis tumbuhan berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.
3. Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan ekosistem perairannya
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a. Kayu ramin (Gonystylus bancanus) banyak terdapat di pulau Sumatera, Kalimantan dan Maluku.
b. Kayu besi (Euziderozylon zwageri) banyak terdapat di Jambi, Pulau Sumatra.
c. Rafflesia arnoldii banyak terdapat di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
d. Matoa (Pometia pinnata) banyak terdapat di daerah Papua.
e. Meranti (Shorea sp), Keruwing (Dipterocarpus sp) dan Rotan (Liana sp) banyak banyak terdapat di hutan Pulau Kalimantan.
f. Durian (Durio zibethinus), Mangga (Mangifera indica), Sukun (Arthocarpus communis) banyak banyak terdapat di hutan pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
g. Kayu Cendana banyak tumbuh di Nusa Tenggara.
h. Sawo kecik (Manilkara kauki) banyak terdapat di pulau Jawa.
i. Kepuh (Sterculia foetida) banyak terdapat di Pulau Jawa.
Macam-macam hewan khas dan endemik di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) berada di Ujung Kulon.
b. Komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo.
c. Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di Pulau Sulawesi.
d. Tapir (Tapirus indicus) ada di Pulau Sumatera.
e. Orang utan (Pongo pygmaeus) di pulau Sumatera dan Kalimantan.
f. Cendrawasih (Paradisaea minor) dan Kasuari (Casuarius casuarius) di Papua.
g. Macan Kumbang (Panthera pardus) dan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) ada di Pulau Jawa dan Sumatera.
h. Penyu Hijau (Chelonia mydas) ada di pulau Jawa, Bali dan Sulawesi.
i. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) ada di pulau Bali.
j. Gajah (Elephas maximus) banyak terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
2. Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan penyebarannya (Biogeografi)
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari penyebaran makhluk hidup tertentu pada lingkungan tertentu di bumi. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan flora dan fauna yang tersebar di seluruh kepulauannya. Persebaran makhluk hidup yang berbeda ini dapat ditentukan oleh geografis, seperti ketinggian, garis lintang, dan keadaan iklim, misalnya curah hujan, suhu, dan radiasi cahaya. Berdasarkan fauna dan floranya, biogeografi dapat dibagi menjadi dua, yaitu persebaran hewan dan persebaran tumbuhan.
Garis Wallace dan garis Webber membagi wilayah Indonesia menjadi tiga bagian
a. Penyebaran hewan (zoogeografi)
Penyebaran hewan di bumi menurut Alfred Russell Wallace dapat dikelompokkan menjadi 6 daerah, yaitu sebagai berikut.
1) Paleartik mencakup daerah Asia Utara dan Eropa, hewan yang khas adalah beruang eropa, bison dan rusa kutub.
2) Ethiopia mencakup daerah Afrika, Arab, Madagaskar, hewan yang khas, seperti zebra, jerapah, gajah, dan gorila.
3) Oriental mencakup daerah Asia Selatan dan Indonesia bagian barat, hewan yang khas adalah harimau, gajah, tapir, dan kerbau.
4) Australia mencakup daerah Australia, New Zealand dan Indonesia bagian timur. Hewan yang khas mencakup hewan yang berkantung, seperti kanguru.
5) Neortik mencakup daerah Amerika Utara, hewan yang khas mencakup, binatang pengerat besar, yaitu berang-berang.
6) Neotropik mencakup daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, hewan yang khas mencakup kera dan tapir.
Letak Indonesia termasuk dalam 2 daerah zoogeografi, yaitu oriental dan Australia. Yang termasuk daerah zoogeografi oriental adalah bagian barat Indonesia, sedangkan bagian timur termasuk daerah zoogeografi Australia. Menurut sejarahnya, Indonesia bagian barat menyatu dengan benua Asia dan Indonesia timur menyatu dengan benua Australia. Sehingga tidak mengherankan jika jenis hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia barat mirip dengan hewan dan tumbuhan di Asia Tenggara atau oriental. Jenis hewan dan tumbuhan di Indonesia timur mirip dengan hewan dan tumbuhan yang berada di daerah biografi benua Australia.
b. Persebaran tumbuhan
Tumbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut vegetasi. Persebaran tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka sebesar 10 suhu daerah tersebut akan turun 50C.
Macam-macam vegetasi dan ciri cirinya sebagai berikut.
1) Tundra mempunyai ciri ciri vegetasi rumput dan lumut kerak (Lichenes) dan banyak terdapat pada daerah Skandinavia, Rusia, Siberia dan Kanada.
2) Taiga mempunyai ciri ciri vegetasi hutan hujan jarum (konifer) dan banyak terdapat pada daerah Skandinavia, Alaska, Kanada dan Siberia.
3) Hutan meranggas (4 musim) mempunyai ciri ciri vegetasi hutan yang hijau pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin. banyak terdapat pada daerah iklim sedang, seperti Eropa, sebagian Asia dan Amerika.
4) Padang rumput mempunyai ciri ciri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa rumput (Graminae). banyak terdapat pada daerah Hongaria, Amerika Utara, Argentina dan Rusia Selatan.
5) Vegetasi gurun mempunyai ciri ciri vegetasi dengan jumlah pohon sangat sedikit yang tumbuh adalah jenis tumbuhan tahan kering (xerofit), berbunga dan berbuah dalam waktu pendek (efermer). banyak terdapat pada daerah gurun Gobi (RRC), gurun Sahara (Afrika Utara), gurun Kalahari (Afrika Selatan)
6) Sabana mempunyai ciri ciri vegetasi padang rumput dan pepohonan. banyak terdapat pada daerah Asia, Australia dan Indonesia.
7) Hutan hujan tropis mempunyai ciri ciri vegetasi tumbuhan hijau sepanjang tahun, pohon- pohon tinggi, jenisnya sangat banyak, banyak terdapat tumbuhan yang menempel (epifit) dan tumbuhan yang memanjat pohon lain (liana). banyak terdapat pada daerah Asia, Afrika, Indonesia, dan Amerika Selatan.
8) Hutan bakau mempunyai ciri ciri vegetasi yang mempunyai akar nafas karena tanah dan airnya miskin oksigen, contohnya Pohon Bakau (Rhizipora), kayu api (Avicinea) dan Sonneratia/jenis tumbuhan tahan kering (xerofit). banyak terdapat di daerah tropik dan subtropik pada zona pasang surut di tempat landai pada pantai.
9) Hutan lumut mempunyai ciri ciri vegetasi tumbuhan lumut dan banyak terdapat di daerah pegunungan.
Semua suku tumbuhan terwakili dengan baik di Indonesia. Karena pengetahuan tentang tumbuhan masih terbatas maka belum semuanya dapat dipelajari. Oleh karena itu, masih banyak jenis baru yang menunggu untuk dipelajari.
Perkiraan jumlah lumut yang ditemukan di Indonesia sekitar 4.250 sampai 12.000 jenis dari 47.000 jenis yang ada di dunia. Tumbuhan lumut ditemukan hampir 3.000 jenis dari 15.000 jenis lumut yang ada di dunia. Sedangkan, tumbuhan paku-pakuan mencapai 4.000 jenis mewakili seperempat jumlah paku-pakuan yang ada di dunia. Kelompok terbesar terdiri dari tumbuhan berbiji dengan 20.000 jenis, mewakili 8% jumlah yang ada di dunia.
Sebaran jenis tumbuhan di Indonesia sangat heterogen. Daerah terkaya adalah daerah hutan hujan primer dataran rendah Kalimantan yang terdiri atas 10.000 jenis tumbuhan berbiji yang 34%-nya merupakan jenis yang endemik.
3. Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan ekosistem perairannya
Macam-macam lingkungan perairan (akuatik) akan membentuk ekosistem antara lain, ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
Baca juga: Pengertian Ekosistem dan Contohnya
a. Ekosistem air tawar
Mempunyai ciri ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar mempunyai karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya mempunyai ciri ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis.
b. Ekosistem air laut
Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat banyak terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.
1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius.
2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp.
3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.
ciri ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut.
1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
2) Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3) Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi.
4) Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.
Secara fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.
2) Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3) Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4) Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air laut mempunyai karakteristik tertentu, seperti hewan dan tumbuhan tingkat rendah mempunyai tekanan osmosis sel kira- kira sama dengan tekanan osmosis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan bersel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum, sedikit mengeluarkan urin, pengeluaran air dilakukan secara osmosis, sedangkan garam mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.
a. Ekosistem air tawar
Mempunyai ciri ciri salinitas atau kadar garam rendah, variasi suhu rendah, penetrasi atau paparan cahaya matahari kurang, adanya aliran air (ekosistem sungai), dan dipengaruhi oleh iklim serta cuaca.
Berdasarkan intensitas cahaya yang diterima maka habitat ekosistem air tawar dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral adalah daerah dengan intensitas cahaya matahari yang mencapai dasar.
2) Limnetik adalah daerah terbuka yang intensitas cahaya mataharinya dapat mencapai dasar.
3) Profundal adalah daerah dasar yang dalam sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapainya.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air tawar mempunyai karakteristik tertentu, seperti tumbuhan rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung, ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya mempunyai ciri ciri mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis.
b. Ekosistem air laut
Adanya hempasan gelombang air laut maka di daerah pasang surut yang merupakan perbatasan darat dan laut terbentuk gundukan pasir, dan jika menuju ke darat banyak terdapat hutan pantai yang terbagi menjadi beberapa wilayah, yaitu sebagai berikut.
1) Formasi pescaprae, didominasi tumbuhan Vigna, Spinifex litorus, Ipomoea pescaprae, Pandanus tectorius.
2) Formasi baringtonia, tumbuhan yang khas, misalkan Hibiscus tilliaceus, Terminalia catapa, Erythrina sp.
3) Hutan bakau, tumbuhan yang khas adalah Rhizopora (bakau), dan Acanthus.
ciri ciri lingkungan ekosistem air laut adalah sebagai berikut.
1) Salinitas tinggi terutama di daerah tropis, sedangkan di daerah dingin cukup rendah.
2) Ekosistem laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
3) Arus laut yang selalu berputar timbul karena perbedaan temperatur dan perputaran bumi.
4) Di daerah tropis, seperti di Indonesia, air permukaan laut mempunyai suhu lebih tinggi dengan suhu air di bagian bawahnya sehingga air permukaan tidak dapat bercampur dengan air di lapisan bawah. Batas antara lapisan tersebut dinamakan batas termoklin.
Secara fisik habitat air laut terbagi atas 4 zona, yaitu sebagai berikut.
1) Litoral, yaitu yang berbatasan dengan darat.
2) Netrik, yaitu kedalaman sampai 200 meter.
3) Batial, yaitu kedalaman 200 meter hingga 2000 meter.
4) Abisal, yaitu kedalaman 2000 meter lebih.
Organisme yang hidup di daerah ekosistem air laut mempunyai karakteristik tertentu, seperti hewan dan tumbuhan tingkat rendah mempunyai tekanan osmosis sel kira- kira sama dengan tekanan osmosis air laut maka itu adaptasinya tidak terlalu sulit. Sedangkan, hewan bersel banyak, misalnya ikan, cara adaptasi yang dilakukan dengan cara melakukan banyak minum, sedikit mengeluarkan urin, pengeluaran air dilakukan secara osmosis, sedangkan garam mineral dikeluarkan secara aktif melalui insang.
EmoticonEmoticon